Berita investasi terbaru dari kompas mengenai hortikultura agak memperhatinkan. Pasalnya berita investasi ini mengenai daya saing produk hortikultura yang rendah. Menurut salah satu pihak, hal ini terjadi karena tidak memadainya infrastruktur yang ada. Berikut infrastruktur apa saja yang kurang memadai:
- Pupuk berkualitas harus diimpor karena susah dicari kalau di Indonesia.
- Petani hortikultura tersebar dimana-mana sehingga susah dikumpulkan.
- Belum tersediahnya ruang pendingin yang baik untuk menyimpan hasil panen beserta bibit.
- Masih menggunakan varietas asal-asalan.
- Belum adanya sistem pengemasan dan bibit ungul yang memadai.
Dalam berita investasi lainnya yang ada juga ada di Kompas, dinyatakan bahwa investasi hortikultura sangat menjanjikan. Ketua Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor, Said Didu mengatakan bahwa konsumsi hasil pertanian hortikultura saat ini diperkirakan sudah mecapai lebih dari Rp 50 triliun pertahun.
Apakah mungkin setelah infrastruktur dibaiki, daya saingannya akan naik sehingga semakin banyak investasi dari dalam dan luar negeri? Yang pastinya hal akhirnya belum diketahui biarpun banyak orang yang menganggap ‘pasti’. Kita hanya bisa menunggu berita invetasi selanjutnya yang memberitakan hasilnya. Semoga saja perekonomian Indonesia semakin membaik. –hm-
0 komentar :
Posting Komentar