Ternyata Ini Dampaknya Jika Terlalu Sering Menangis Saat Hamil

wanita hamil menangis
image source: Healthline
Konsumsi gizi selama hamil tentu harus diperhatikan. Mengapa? Hal ini dilakukan semata untuk menjaga agar kebutuhan nutrisi bayi dalam kandungan tetap terpenuhi dan juga menghindarkan Ibu dari kemungkinan diabetes gestasional saat hamil. Nah, tentunya tidak hanya gizi ibu hamil saja yang perlu diperhatikan, namun kondisi psikis saat kehamilan juga perlu dipantau. Perubahan suasana hati memang sering terjadi selama kehamilan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormonal, kondisi tubuh yang mudah lelah, atau bisa juga karena stres.

Sebenarnya menangis selama kehamilan merupakan hal yang wajar, namun bagaimana jika seorang ibu hamil terlalu mudah dan sering menangis? Jika terjadi hal seperti itu, sebaiknya Anda periksakan ke dokter, karena terlalu sering menangis bisa menyebabkan hal-hal berikut ini. (sc: mommyasia.id)

Membuat Bayi Ikut Merasa Stres

Saat menangis berarti sang ibu memproduksi hormone stres kortisol dalam tubuh. Bukan hal yang tidak mungkin kalau hormon stres ini juga diterima bayi dan memengaruhi perkembangan emosinya. Akibatnya, bayi bisa ikut merasa stres. Jika bayi merasa stres, kemungkinan saat besar ia akan menjadi cengeng, murung, dan tidak percaya diri.

Menghambat Perkembangan Fisik Janin

Selain emosi, ternyata menangis terlalu sering saat hamil bisa menghambat perkembangan fisik sang bayi juga. Terlebih lagi jika menangis sudah termasuk dalam tahap depresi, berat badan bayi saat lahir kemungkinan akan rendah. Mengapa? Karena saat depresi, aliran darah ibu ke bayi tidak lancar, sehingga pertumbuhan janin bisa terhambat. Selain itu, depresi juga bisa membuat sang ibu tidak nafsu makan sehingga asupan yang seharusnya dipenuhi untuk perkembangan janin tidak bisa terpenuhi dengan baik.

Menghambat Suplai Oksigen 

Agar kondisi janin sehat tentu dibutuhkan pasokan oksigen yang cukup, namun jika ibu hamil merasa stres, pembuluh darah akan berikatan lebih kuat karena meningkatnya hormon noreipinephrine yang bisa menghambat sirkulasi oksigen ke janin.

Bayi Lahir Prematur

Terlalu sering menangis saat hamil juga bisa memengaruhi kondisi plasenta dalam kandungan. Saat merasa stres, plasenta akan mengeluarkan hormon yang berfungsi mengatur jangka waktu kehamilan, yaitu hormon pelepas kortikotropin. Jika produksi hormon ini banyak, maka jangka waktu kehamilan juga bisa semakin cepat sehingga menyebabkan kelahiran prematur.
Jadi, saat hamil sang ibu perlu juga menjaga kondisi psikisnya. Selain diperlukan manajemen stres yang baik dari diri sendiri, dukungan keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat berarti lho! (Rima)

0 komentar :

Posting Komentar

 

Artikel Informasi Baru Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger