Generator listrik merupakan alat
produksi listrik yang dibuat sebagai salah satu solusi saat mati lampu. Generator ini
memproduksi listrik dari sumber energi mekanik. Sumber energi mekanik yang
digunakan bisa berupa turbin mesin uap, kincir angin, turbin anging, engkol
manual (menggunakan tangan ataupun kaki) atau energi sinar matahari. Untuk lebih jelasnya berikut sejarah generator listrik
Cerita Perkembangan Generator Sebagai Solusi Mati Lampu
Sebelum adanya penemuan yang
menghubungkan magnet dan listrik ditemukan, generator masih menggunakan prinsip
elektrostatik atau listrik statik. Genartor dengan prinsip ini menghasilkan
tegangan yang sangat tinggi dan arus yang rendah ketika dihidupkan. Cara
mengoperasikan generator ini dengan menggunakan sabuk, lempengan dan disk. Contoh generator ini adalah Mesin Wimshurt
dan generator Van de Graaff.
Eksperimen Elektromagnetik
Pada tahun 1827, seorang pemuda
Hungaria, Anyos Jedlik memulai percobaan untuk membuat alat rotasi
elektromagnetik. Pada saat itu Anyos menyebut mesin ciptaannya dengan nama “electromagnetic self-rotors”; saat ini
orang –orang lebih mengenalnya dengan nama “Dinamo Jedlik”. Prototipe electric starter selesai sekitar tahuan
1852 dan 1854. Sebenarnya dia membuat konsep dynamo 6 tahun sebelum Siemens dan
Wheatstone namun dia tidak mematenkannya karena dia berpikir sudah ada orang
lain yang berhasil menciptakannya.
Hukum Faraday
Pada tahun 1831-1832, Michael Faraday
menemukan adanya efek khusus yang dihasilkan ujung-ujung konduktork listrik
yang bergerak lurus terhadap medan magnet. Dari efek temuannya ini, dia
berhasil menjadi orang pertama yang membuat generator elektromagnetik.
Generator elektromagnetik dibuat dengan menggunakan cakram tembaga yang
berputar di antara kutub magnet tapal kuda dan menghasilkan arus searah yang
kecil.
Desain mesin cakram ini kemudian
dinamakan “Cakram Faraday” bisa dbilang kurang efisien. Hal ini dikarenakan
masih adanya arus listrik dengan arah berlawanan di bagian cakram yang tidak
terkena pengaruh medan magnet. Arus berlawanan ini membatasi tenaga yang
dialirkan ke kawat penghantar.
Generator selanjutnya yang dinamakan
homopolar generator lebih efisien. Untuk menyelesaikan masalah arus berlawanan
dari generator pendahulunya, generator homopolar menggunakan sejumlah magnet
yang disusun mengintari tepi cakram agar efek medan magnet yang lebih stabil.
Kelemahan dari generato ini adalah tegangan listrik yang diciptkan masihlah
kecil karena jalur yang digunakan adalah jalur tunggal yang melalui fluks
magnetik.
Dinamo, Generator Listrik Pertama Untuk Industri
Generator sebelumnya hanya menghasilkan
aliran listrik yang kecil jadi lebih banyak digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga. Dinamo merupakan generator listrik pertama yang dapat digunakan oleh
industri. Dinamo pertama diciptakan oleh seorang pria Perancis bernama
Hippolyte Pixii pada tahun 1832. Dinamo ini menggunakan magnet permanen yang
perlu diputar menggunakan crank.
Magnet permanen ini dipasang sedemikian rupa agar setiap kali bergerak, kutub
utara dan selatan dari magnet ini akan melewati sebongka besi yang sudah balut
kawat.
Dinamo Gramme
Masalah alat pembangkit listrik adalah
mereka menginduksi “Spike”. Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan italia
menambahkan kumparan “Toroidal” pada mesin genset untuk mengatasi masalah tersebut.
Dengan adanya Toriudal, arus lebih lancar. Pada tahun 1870-an, Zenobe Gramme
menciptakannya kembali dan mendesainnya sebagai pembangkit listrik kormersial
untuk pertama kalinya. Pembangkit listrik kormersial pertama ini dibuat di
paris. Sekarang, geset hasil karya Zenobe dinamakan dinamo Gramme dan menjadi
dasar genset modern.
Dengan adanya orang – orang yang
menghabiskan waktunya meneliti dan mencoba, akhirnya kita bisa menikmati genset
yang menghasilkan listrik yang kita perlukan di kala mati lampu.
0 komentar :
Posting Komentar